Ini Deretan Aplikasi Favorit Pengguna Internet di Indonesia

Asosisasi Pelaksana Layanan Internet Indonesia (APJII) kembali lagi mengeluarkan hasil survey berkenaan sikap serta penetratif pemakai internet di Indonesia.

 

Seperti tahun awalnya, salah satunya tema yang diulas dalam survey ini ialah fakta pemakai Indonesia terhubung internet terhitung beberapa service yang sering dipakai.

Hasilnya, sosial media rupanya tetap jadi fakta khusus pemakai Indonesia terhubung internet. Lantas fakta lain ialah komunikasi, game online, berbelanja online, serta service keuangan.

“Untuk sosial media, Facebook tetap jadi program yang terbanyak dipakai, lalu Instagram serta Twitter,” papar Sekretaris Jenderal APJII, Henri Kasyfi Soemartono, dalam penjabaran secara virtual.

Kecuali sosial media yang disebut sebelumnya, APJII menyoroti pemakai internet yang mengosumsi content dari YouTube. Dari survey dijumpai rupanya 61 % informan sering terhubung YouTube.

“Data ini dapat menggambarkan pemirsa YouTube di Indonesia,” katanya. Tentang hal untuk content yang sering dilihat ialah film, musik serta olahraga.

Sesaat program pesan instant yang terbanyak dipakai pemakai Indonesia ialah WhatsApp, yang diikuti Facebook Messenger serta Line. WhatsApp jadi sebagian besar opsi informan waktu lakukan video call.

Untuk service berbelanja online, APJII mendapati dalam surveynya, Shopee diputuskan oleh banyak informan, bersama-sama dengan Lazada, Tokopedia, serta Bukalapak.

Henri menjelaskan untuk service program transportasi online, Grab serta Gojek, jadi service yang terbanyak dipakai informan dalam survey ini.

Untuk dipahami, survey terkini APJII ungkap pemakai internet Indonesia sekarang ini capai 196 juta. Data itu dikumpulkan dari 2019 sampai kuartal ke-2 2020.

Selaku info, survey yang diselenggarakan APJII umumnya dikerjakan pada kuartal pertama di tiap tahun, tetapi ingat awalnya tahun ini wabah menempa Indonesia, prosesnya mundur sampai di kuartal ke-2 .

Dalam paparannya, Sekretaris Jenderal APJII, Henri Kasyfi Soemartono menjelaskan sekarang ini internet sudah berperanan penting di kehidupan sosial, ekonomi, atau politik secara global, terhitung Indonesia. Karena itu, pemakaiannya juga lagi bertambah.

Hal tersebut diperlihatkan oleh survey terkini ini, menurut Henri, penetratif pemakai internet Indonesia dari 2019 sampai kuartal ke-2 2020 capai 73,7 %. Data itu lalu dipadukan dengan prediksi BPS berkenaan komunitas Indonesia yaitu seputar 266 juta.

Hasil itu didapat dari survey yang dikerjakan pada 7.000 informan dengan sistem penghimpunan data interviu ditolong kontribusi kuisioner. Survey tersebut dikerjakan dimulai dari 2 sampai 25 Juni 2020.

“Jadi, pemakai internet Indonesia diprediksi ialah 196 juta, naik dari 171 juta pada tahun 2018, dengan perkembangan 8,9 % atau seputar 25 juta pemakai,” katanya.

Sesaat untuk andil penetratif pemakai internet, Jawa masih memimpin dengan 56,4 % diikuti Sumatera 22,1 %.

Lalu ada Pulau Sulawesi (7 persen), Kalimantan (6,3 persen), Bali Nusa Tenggara (5,2 persen), serta Maluku Papua (3 %).

Henri menambah, jika dibanding dengan survey 2018, andil penetratif per daerah untuk tahun ini lebih kurang sama.

Untuk perbedaan, penetratif tahun kemarin Jawa (55,7 persen), Sumatera (21,6 persen), Bali Nusa Tenggara (5,2 persen), Kalimanta (6,6 persen), Sulawesi (5,2 persen), serta Maluku Papua (10,9 %).

“Andil pulau Jawa naik sedikit dari 55,7 % jadi 56,4 %. Ini memvisualisasikan infrastruktur di Jawa itu berkembang, hingga secara andil masih memberi peningkatan,” katanya menerangkan

Pada survey tahun ini, APJII ikut mendatangkan data baru yaitu penetratif di ibu-kota propinsi setiap daerah.

Survey ini dikerjakan bersama Indonesia Survey Center dengan sistem tehnik sample. Tentang hal margin of error survey ini capai 1,27 % dengan tingkat of confidence 95 %.

error: Content is protected !!